Selasa, 26 November 2013

Strategi Rasulullah Dalam Berdakwah

·         PENDAHULUAN
     Kebiasaaan bangsa Arab sebelum Islam hadir ialah suka menyembah berhala, berzinah, berjudi, mabuk bahkan menganiaya dan membunuh kaum yang lemah. Sejak diutusnya nabi Muhammad menjadi rasul pada tanggal 17 Ramadhan 610 M di Gua Hiro yang membawa ajaran islam (berkebalikan dengan kebiasaan mereka), hal ini dapat mengubah paradigma dan kebiasaan bangsa Arab, sehingga kaum Quraisy terancam kesejahteraannya. Pasalnya, selama ini kaum Quraisy mendapatkan penghasilan dari kebiasaan menyembah berhala dan mendapat kekuasaan atas orang-orang lemah atau budak-budak.
     Berbagai cara dilakukan kaum Quraisy untuk mencegah dan menghentikan penyebaran ajaran agama islam yang dibawakan oleh nabi Muhammad. Mulai dari cacian, makian, menganiaya bahkan membunuh kaum muslim meskipun itu sanak keluarganya sendiri, mereka lakukan.
     Namun Nabi Muhammad adalah manusia yang telah diutus oleh Allah SWT, bukanlah sembarangan orang. Selain sifatnya yang luar biasa, ia juga mampu menyusun strategi dan metode dalam menjalankan tugasnya sebagai pembawa pesan dari Allah. Berbagai metode dan strategi ia lakukan, mulai dari cara sembunyi-sembunyi, terang-terangan bahkan dengan jalan perang ia lakukan.
     Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang metode dakwah secara sembunyi sembunyi yang rasulullah gunakan dalam menghadapi tantangan dari kaum Quraisy yang sangat keji.








·         DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
     Pada tanggal 17 Ramadhan 610 M Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk menyebarkan ajaran agama Islam. “Iqra” begitulah perintah malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Nabi Muhammad bingung, Jibril memerintahkannya untuk membaca sedangkan ia tak tau apa yang harus ia baca, sosok cahaya yang muncul dengan tiba-tiba lalu memerintahkan ia membaca itu, tentu membuat Nabi Muhammad bingung dan ketakutan hingga lari ke rumah dan meminta Khadijah untuk meneyelimutinya. Sebagai seorang isteri yang setia, Khadijah mencoba menenangkan nabi Muhammad dengan perkataan yang masuk di akal. Khadijah berkata
     “Demi Allah, Allah tidak akan menyusahkan engkau! Engkau adalah seorang yang selalu menghubungi sanak keluarga, selalu menolong orang yang susah, memberikan jamuan pada tamu dan menyampaikan amanat yang mempunyainya”.
     Lalu khadijah membawa Nabi Muhammad kepada Waraqah bin Naufal, seorang ahli yang berpengalaman dan juga sepupu Khadijah. Waraqah bin Naufal berkata :
     “Demi tuhan yang jiwaku ada di tanganNya, sesungguhnya engkau adalah nabi untuk umat ini. Engkau telah didatangi oleh jibril yang juga pernah mendatangi musa. Dan kelak engkau akan didustakan, disakiti, diusir bahkan kamu akan diperangi oleh kaummu. Setiap orang yang diutus menjadi nabi sepertimu, pasti dia akan dimusuhi dan diperangi oleh kaumnya. Jika aku ada waktu kamu dimusuhi masih hidup, pasti kamu akan ku bela sekuatku”
     Melihat kejadian itu, nabi Muhammad memutuskan untuk menyebarkan ajaran islam kepada orang-orang terdekatnya terlebih dahulu dengan cara sembunyi-sembunyi untuk menghindari pertikaian dan ancaman kaum Quraisy. Sebenarnya Nabi Muhammad setelah mendapat wahyu pertama ia langsung menceritakan kepada kaum Quraisy tentang ajaran Tauhid dan memerintahkan agar tidak berlaku kasar terhadap sesamanya. Namun karena kaum Quraisy mempunyai hati sekeras batu, akhlak setara binatang, dan juga karena mereka takut akan terancam kesejahteraanya dalam “bisnis berhala”, sebisa mungkin ia menghalau Nabi Muhammad dalam berdakwah. Untuk itu nabi lebi memilih mengalah dengan cara berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Contoh metode yang dilakukan rasul saat berdakwah secara sembunyi sembunyi.

1.      Metode Personal, metode ini dilakukan secara individual, yaitu antara Dai dan Mad’u langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung diterima, dan biasanya reaksi yang ditimbulkan mad’u langsung diketahui.

2.      Metode Pendidikan, pendidikan ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah ke rumah. Atau menjadikan salah satu rumah sahabat untuk dijadikan tempat pemberian materi-materi Islam. Seperti rumah Al-Arqam bin Abi Arqam yang dijadikan tempat pertama menyampaikan materi materi pendidikan Islam.


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar