Tragedi Hillsborough pada 15 April 1989 menjadi sejarah terkelam persepakbolaan Inggris. 96 nyawa melayang sia-sia dalam pertandingan semi-final piala FA antara Nottingham Forest melawan Liverpool tersebut. Beberapa fakta yang sebelumnya menjadi tanda tanya akhirnya terungkap dalam 400.000 halaman dokumen yang berkaitan dengan tragedi tersebut.
Salah satu fakta yang terungkap adalah tentang sebuah catatan dengan tulisan permintaan untuk 'menghapus halaman terakhir', 'mengecualikan kalimat terakhir' serta 'ditulis ulang sesuai permintaan'.
Tim pencari fakta Hillsborough yang dipimpin oleh Uskup Liverpool, James Jones, juga menemukan adanya fakta yangh berbunyi; 41 dari total 96 korban tewas berpotensi masih bisa diselamatkan jika pihak yang berwenang, yaitu Polisi dan petugas medis, mampu mengatasinya secara benar.
Dilansir Daily Mail, Keterbatasan alat menjadi beberapa sebab banyaknya korban yang tewas dalam peristiwa tersebut. Hal itu juga diperkuat dengan didasarkan pada pemeriksaan post-mortem yang menunjukkan organ vital para korban, seperti Jantung, Paru-paru serta fungsi sirkulasi darah masih berfungsi beberapa menit saat mereka ditarik keluar dari himpitan penonton.
Yang lebih mengejutkan, beberapa penyebab kematian mereka adalah ketika ditarik keluar, sebagian korban hanya ditelungkupkan dan tidak ditelentangkan untuk memudahkan pernafasan.
Selain itu, tim Investigasi menemukan bahwa polisi setempat mengambil darah dari orang mati, termasuk anak-anak untuk membuktikan bahwa fans Liverpool yang mabuk-lah yang bersalah atas kejadian tersebut.
Berikut ini adalah beberapa temuan kunci tim pencari fakta tragedi Hillsborough:
- Dari awal, Polisi South Yorkshire berusaha untuk "berlari dari tanggung jawab" dan menyalahkan fans Liverpool
- Rencana penanganan insiden besar tidak dilaksanakan dan terdapat kegagalan dalam penanganan bencana.
- Kepala polisi South Yorkshire, Peter Wright, dan anak buahnya, dengan bantuan pejabat daerah setempat, Tony Irvine Patrick, berusaha untuk menutupi kegagalan tersebut, menceritakan kepada media bahwa fans yang mabuk, tanpa tiket, dan adanya kekerasan yang harus disalahkan dalam tragedi Hillsborough.
- Petugas Kepolisian mengaku bahwa para fans telah merencanakan untuk datang terlambat ke stadion. Namun tidak ada laporan dan bukti tentang hal ini.
- Tidak ada bukti yang kuat yang menyatakan bahwa para fans mencuri barang-barang orang-orang yang mati dan sekarat.
- Sebaliknya, menurut tim pencari fakta, sebagian besar fans berada di lapangan untuk membantu dan menyelamatkan serta mengevaluasi korban yang terluka dan tewas.
- Tidak adanya bukti bahwa adanya fans yang mabuk yang membuat kacau dalam peristiwa tersebut.
- Laporan menyebutkan bahwa ada sekitar 164 pernyataan polisi yang diubah, 116 dari mereka menarik pernyataan 'yang tidak menguntungkan polisi' saat peristiwa tersebut berlangsung.
- Dokumen layanan Ambulance South Yorkshire juga mengalami perubahan
- Ditemukan laporan yang berbunyi bahwa ada upaya untuk menyerang reputasi mereka yang meninggal dengan memeriksa komputer kepolisian nasional dan melihat apakah ada diantara korban yang telah minum minuman keras
- Kadar alkohol juga diuji kepada para korban yang selamat maupun yang meninggal. Namun tidak ada catatan yang disimpan dari tes dan hasil tes nya dalam catatan medis korban.
- Dalam dokumen temuan tersebut juga menyebutkan adanya penundaan dalam penanganan darurat ketika beberapa orang terhimpit hingga terbunuh.
- 41 dari total 96 fans yang meninggal dinyatakan "Memiliki potensi untuk dapat bertahan hidup" Tim panel menyatakan ada total 41 korban yang masih hidup setelah pukul 3.15 sore, atau pada saat tim koroner beristirahat.
0 komentar:
Posting Komentar